Nurul Ahdaniah dan Bungas Wedang Dayak Kaltim
Nurul Ahdaniah dan Bungas Wedang Dayak — Perjalanan
Wirausaha yang Mengangkat Kearifan Lokal dan Mengantarkan Penghargaan SATU
Indonesia Awards 2024
Nurul Ahdaniah dikenal sebagai womenpreneur asal Kalimantan
Timur yang aktif mengembangkan produk minuman herbal berlabel Bungas Wedang
Dayak. Ia tercatat aktif di berbagai jejaring komunitas wirausaha perempuan dan
pelaku UMKM, serta mempromosikan bahan-bahan tradisional Kalimantan seperti
bawang dayak sebagai bahan bernilai tambah.
Bungas Wedang
Dayak Dari Minuman tradisional ke produk usaha
Bungas Wedang Dayak lahir dari kekaguman dan kepedulian
Nurul terhadap khasiat ramuan turun-temurun masyarakat Dayak, khususnya
pemanfaatan bawang dayak (bawang khas lokal Kalimantan) dan
rempah lain yang selama ini lebih dikenal dalam pemanfaatan tradisional.
Nurul memformulasikan wedang (minuman hangat) berbasis bahan
tersebut dalam bentuk yang lebih modern. Seperti kemasan tea bag dan varian
minuman siap seduh sehingga mudah dipasarkan ke konsumen urban dan pasar modern.
Dengan Bungas Wedang Dayak, ia membuktikan bahwa warisan
lokal, dalam hal ini bawang Dayak bisa menjadi produk menjanjikan masa depan.
Tentunya juga berdampak bagi masyarakat luas, terkhususnya di bidang
pemberdayaan warga, kesehatan, dan ekonomi.
Perjalanan langkah demi Langkah Bungas Wedang Dayak
Berikut garis besar perjalanan
Bungas Wedang Dayak yang tidak bisa dibilang mudah. Semua dilakukan dengan
banyak pertimbangan agar tidak salah langkah
·
Inisiasi & riset bahan baku: Nurul
memulai dengan menggali pengetahuan lokal (kearifan Dayak) tentang bawang dayak
dan kombinasi ramuan tradisional yang aman. Ia menguji formula agar rasa,
khasiat, dan stabilitas produk optimal untuk pasar.
- Penciptaan
produk & kemasan: Transformasi ramuan tradisional menjadi
produk yang rapi sehingga mudah
dipasarkan dan diasosiasikan dengan minuman kesehatan/functional
beverage.
- Pemasaran
lokal ke nasional: Mulai dari penjualan lokal (pasar, festival,
UMKM) lalu merambah ke platform digital dan pameran UMKM; memanfaatkan
momentum IKN/Kalimantan yang menaikkan perhatian pada produk lokal.
Beberapa liputan lokal menyebut kesiapan Bungas untuk kolaborasi lebih
luas antar-UMKM di Kaltim.
- Penguatan
kualitas & kepatuhan: Untuk go-to-market yang lebih luas,
Nurul menata aspek produksi, mutu, dan administrasi usaha—langkah penting
untuk masuk ke jaringan distribusi modern. (Liputan lokal dan halaman
bisnis mencatat upaya peningkatan kapabilitas usaha
Produk, varian, dan keunikan
Bungas Wedang Dayak
- Bahan
utama: Bawang dayak dan rempah tradisional Kalimantan—diklaim
memiliki antioksidan dan manfaat kesehatan yang membantu meredakan gejala
flu, menghangatkan tubuh, dsb
- Varian: Ada
beberapa varian (mis. tea bag berbahan bawang dayak, campuran rempah),
dikemas untuk kemudahan konsumen modern.
- Nilai
jual unik: Menggabungkan aspek heritage (warisan
budaya), klaim khasiat alami, dan kemasan yang praktis—menjadikannya
produk fungsional sekaligus souvenir khas Kalimantan. Dampak
sosial-ekonomi dan pelestarian budaya
Perjalanan bisnis Bungas tidak sekadar soal profit. Dampak
yang tercatat/terlaporkan meliputi:
- Pemberdayaan
rantai pasok lokal: Pembelian bahan baku dari petani/penyedia
lokal (mis. bawang dayak) membantu menambah nilai bagi produk pertanian
khas daerah.
- Pelestarian
pengetahuan lokal: Dengan memasukkan bahan/tradisi Dayak ke
produk komersial, usaha ini membantu menjaga pengetahuan tradisional agar
tidak punah dan dikenal lebih luas.
- Inspirasi
bagi wirausaha perempuan: Sebagai womenpreneur, Nurul menjadi
contoh bagi perempuan lain untuk mengembangkan usaha berbasis
kultural.
Anugerah SATU Indonesia Awards 2024
Salah satu tonggak penting adalah terpilihnya Nurul Ahdaniah
/ Bungas Wedang Dayak sebagai penerima apresiasi SATU Indonesia Awards
2024 pada kategori Kewirausahaan—penghargaan tahunan yang
diselenggarakan oleh Astra dan mitra untuk menghargai warga yang memberi dampak
besar lewat inisiatif sosial, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan
kewirausahaan. Daftar resmi penerima mencantumkan nama Nurul Ahdaniah dengan entri
untuk Bungas Wedang Dayak (Kalimantan Timur
Pengakuan nasional seperti SATU Indonesia Awards
memperbesar akses pelatihan, jaringan, dan peluang kolaborasi—mempercepat skala
usaha serta pengaruh sosialnya
Tantangan yang dihadapi
Dari rangkaian liputan dan konteks UMKM lokal, beberapa
tantangan yang umum dan relevan untuk Bungas Wedang Dayak adalah:
- Skalabilitas
pasokan bahan baku (ketersediaan bawang dayak dalam jumlah besar
tanpa merusak lingkungan/ketahanan pasokan).
- Standarisasi
mutu dan sertifikasi untuk masuk pasar modern (supermarket,
ekspor).
- Pemasaran
& edukasi konsumen supaya masyarakat luas paham khasiat dan
diferensiasi produk.
- Persaingan
produk herbal dan suplemen yang makin banyak di pasar.
Liputan lokal mencatat bahwa langkah Nurul termasuk penguatan kapabilitas produksi dan kolaborasi antar-UMKM—strategi yang membantu menghadapi tantangan ini
usaha ini bukan sekadar bisnis tetapi juga misi pelestarian
budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal. Berdasarkan perilaku umum penerima
apresiasi dan pernyataan media komunitas usaha, kemungkinan fokus pengembangan
selanjutnya meliputi:
- Ekspansi
pasar (penjualan online lebih agresif, masuk ke pameran/pasar
nasional).
- Kolaborasi
IKM/UMKM di Kalimantan (memanfaatkan momentum IKN untuk promosi
produk lokal).
- Penguatan
branding & sertifikasi agar lebih mudah diterima pasar modern
Penutup
Kisah Nurul Ahdaniah dan Bungas Wedang Dayak adalah contoh
nyata bagaimana kearifan lokal dapat diolah menjadi nilai ekonomi dan sosial
yang berkelanjutan. Penghargaan SATU Indonesia Awards 2024 bukan hanya
pengakuan terhadap kualitas produk atau kapasitas bisnis semata, tetapi juga
pengakuan atas peran pelaku usaha mikro dalam menjaga budaya, membuka peluang
bagi petani lokal, dan menginspirasi generasi wirausaha baru—khususnya
perempuan.
#APA2025-KSB






.jpg)

